materipencak silat pagar nusa Materi Pencak Silat Pagar Nusa Bakudi susun oleh tim yang terdiri dari dewan dan sumber lain dari berbagai aliran asli dari seluruh Indonesia seperti Cimande, Cikaret, Cikampek, Cikalong, Minang, Mandar, Mataram, dll. secara sistematis dengan metode modern.
PAGARNUSA. ujur, ihlas, sportif, berani mengabdi, teguh pendirian, dan elegan. Pangkat-pangkat inilah yang layak disandang para pendekar dari Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPS-NU) Pagar Nusa. Lagi pula para pendekar dunia persialatan ini tak terlalu butuh pangkat-pangkat basah di pemerintahan yang akhir-akhir ini ramai diperebutkan
Misalnyasaja, jurus-jurus yang ada dalam Pagar Nusa tidak harus satu barisan namun disesuaikan dengan trend pencak di daerah masing-masing dan dinamai dengan nama daerahnya. Ada jurus Cimande, Kediri, Pasuruan, dan daerah lainnya. Pagar Nusa tidak terlalu gemar mengimpor jurus-jurus silat dari Asing apalagi sampai menamai jurus silatnya dengan
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Ilustrasi pencak silat Pagar Nusa. Foto Lolita Claudia/KumparanPagar Nusa memiliki nama resmi yaitu Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama IPS-NU dan kemudian berubah menjadi Pencak Silat NU PSNU. Nama Pagar Nusa sendiri merupakan singkatan dari Pagar NU dan laman NU Online, sejarah Pagar Nusa berawal dari hasil musyawarah pada 27 September 1985, oleh KH Suharbillah dan KH Mustofa Bisri yang menemui KH Agus Maksum Jauhari atau Gus Maksum tokoh ilmu bela diri untuk berkumpul di Pondok Pesantren Tebuireng, tersebut bertujuan membentuk suatu wadah di bawah naungan NU yang dikhususkan untuk mengembangkan seni bela diri pencak silat. Musyawarah ini dihadiri oleh banyak tokoh pencak silat dari Jombang, Ponorogo, Pasuruan, Nganjuk, Kediri, Cirebon, dan hasil musyawarah tersebut terbitlah Surat Keputusan Resmi Pembentukan Tim Persiapan Pendirian Perguruan Pencak Silat Milik NU. Surat ini disahkan pada 27 Rabi’ul Awal 1406/10 Desember 1985 dan berlaku hingga 15 Januari musyawarah diadakan di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, pada 3 Januari 1986. Musyawarah ini menyepakati susunan Pengurusan Harian Jawa Timur yang sekaligus merupakan awal pembentukan Pengurus Pusat. Dari musyawarah tersebut, terpilihlah Gus Maksum menjadi ketua umum kepengurusan ketua PSNU Jawa Timur KH Anas Thohir mengusulkan nama Pagar Nusa. Hingga kini Pagar Nusa telah menjadi Badan Otonom Banom PSNU Pagar Nusa dalam naungan NU yang disahkan melalui Surat Keputusan tertanggal 9 Dzulhijjah 1406/16 Juli pencak silat Pagar Nusa. Foto Lolita Claudia/KumparanAliran Pencak Silat di IndonesiaSelain seni bela diri Pagar Nusa, masih banyak aliran pencak silat lainnya yang ada di Indonesia. Keberagaman aliran dan perguruan seni bela diri tersebut menunjukan kekayaan budaya masyarakat Indonesia yang kemudian berkembang dalam beberapa aliran yang memiliki ciri khas ini beberapa jenis atau aliran pencak silat yang bersumber dari Buku Jago Beladiri yang ditulis Muhammad Syahrial1. PSHT Persaudaraan Setia Hati TeratePSHT didirikan pada 1903 oleh Ki Ngabehi Soeromihardjo atau yang dikenal dengan Eyang Suro. Awalnya, Eyang Suro menamakan aliran pencak silatnya Djojo Gendilo Tjipto Muljo. Kemudian, pada 1917 ia baru mendirikan perguruan silat bernama Persaudaraan Setia Hati Terate di Desa Winongo, Hati memiliki arti sebuah kesatuan tunggal dalam hati dan pikiran manusia yang berorientasi pada Tuhan. Sedangkan, Terate diartikan sebagai sebuah keindahan dan keagungan bunga yang dapat bertahan di mana Persaudaraan Setia Hati Terate PSHT mengutamakan persaudaraan antara manusia dan kombinasi antara ajaran spiritual ilmu kebatinan dengan gerakan pencak pencak silat. Foto ANTARA FOTO/INASGOC/KUMPARANSPORT/Melvinas Priananda2. Pencak Silat Putra Kera SaktiPencak Silat Kera Sakti didirikan oleh R. Totong Kiemdarto pada 1980 di Kota Madiun. Perguruan ini mengajarkan kungfu atau kuntauw bahasa Hokkian serta jurus kera aliran utara dan selatan nan pie ho jien. Sang pendiri mempelajari gerakan-gerakan seni bela diri dari pendekar aliran kungfu China yang ada di halnya dengan beberapa aliran lainnya, dalam Pencak Silat Kera Sakti, tingkat keahlian pemainnya diukur dari sabuk yang dimilikinya. Dalam tingkatannya, terdapat lima tahapan penting untuk mencapai tingkat yang tertinggi, yaitu tingkat dasar I, II, warga tingkat I, II, dan Pencak Silat Perisai DiriPerisai Diri didirikan oleh Soebandiman Dirdjoatmodjo putra bangsawan Keraton Paku Alam pada 2 Juli 1955 di Surabaya. Sebelum perguruan ini didirikan secara resmi, ia melatih silat di lingkungan Perguruan Taman Siswa atas permintaan Ki Hajar Dewantoro yang merupakan dalam silat Perisai Diri mengandung unsur kurang lebih 156 aliran silat dari berbagai daerah di Indonesia. Aliran-aliran tersebut juga ada yang ditambahkan dengan aliran shaolin siauw liem yang berasal dari China.
Oleh Abdullah Wong Meski subuh hampir habis, sisa-sisa malam seperti enggan beranjak. Tapi tidak dengan pijar matahari. Dengan penuh keyakinan, matahari melangkah pasti menyapa bumi. Begitulah matahari, senantiasa menyinari dan tak pernah ingkar janji. Sementara, sebuah ruang di padepokan itu tengah menjadi saksi dari ketulusan dan kemurnian para pendekar sejati. Keringat dan mata penat para pendekar itu sama sekali tak menyiratkan sikap lelah apalagi menyerah. Ujung malam itu, subuh yang nyaris habis itu, adalah puncak gelaran kongres yang diselenggarkan para pendekar Pagar Nusa NU. Pagar Nusa sebagai badan otonom NU yang bergerak dalam pembinaan pencak silat baru usai melangsungkan kongres keempat. Kongres yang diadakan di Padepokan Taman Mini Indonesia Indah Jakarta dari tanggal 5 hingga 7 Desember 2022 itu kembali memberikan amanah kepada Muchamad Nabil Haroen sebagai Ketua Umum Pencak Silat Nahdlatul Ulama PSNU Pagar Nusa untuk masa khidmah 2022-2027. Sorot ratusan mata para pendekar tampak haru dan penuh suka cita tapi bukan euforia. Rasanya, seluruh panitia layak untuk berbangga. Bagaimana tidak, Pagar Nusa sebagai sebuah perkumpulan yang berisi para pendekar silat, tentu dibayangkan untuk beradu jurus dan kekuatan demi memenangkan sebuah pertarungan. Edy Junaedy, sebagai ketua panitia kongres, sungguh telah menyuguhkan sebuah pertandingan hati yang kini makin langka kita temui. Terlebih di saat ini ketika kepentingan untuk mendapatkan tampuk kekuasaan selalu menjadikan uang sebagai panglima. Tapi di ujung malam yang nyaris subuh itu, Pagar Nusa menghadirkan jurus yang dipenuhi sikap kedewasaan dan kesantunan. Jurus Pagar Nusa itu bernama Jurus Cinta. Sebuah jurus yang memiliki daya dan kekuatan untuk menjaga, merangkul, melindungi dan tentu saja mengayomi. Muchamad Nabil Haroen yang akrab disapa Gus Nabil, ketika diberi kesempatan menyampaikan sambutan tidak merasa tampil sebagai pemenang. Karena dalam Jurus Cinta tak ada istilah kalah dan menang. Dengan penuh keyakinan Gus Nabil berkata, “Saat ini, angka-angka tak lagi penting. Karena siapa pun yang berada di dalam ruangan ini adalah sahabatku.” Dari pernyataan itu jelas kiranya bahwa Gus Nabil meyakini bahwa seluruh peserta dalam kongres itu duduk setara. Gus Nabil terpilih kembali menjadi pucuk pimpinan di Pagar Nusa tentu bukan perkara gampang. Sejak terpilih pada masa bakti sebelumnya, Gus Nabil melakukan sejumlah transformasi dan langkah-langkah strategis bagi Pagar Nusa. Mulai dari penataan administrasi melalui e-KTA, keanggotaan dan kaderisasi, pelatihan dan pembinaan anggota dan pelatih, program kejurnas pencak silat, termasuk juga program-program keumatan, kemanusiaan, hingga kebangsaan. Seluruh kerja keras itu kiranya cukup sebagai arsenal bagi Gus Nabil untuk dipercaya kembali menjadi Ketua Umum Pagar Nusa. Kongres yang merupakan permusyawaratan tertinggi dalam Pagar Nusa kali ini tentu saja bukan sekadar menjadi ajang pemilihan ketua umum. Sejumlah agenda penting dilangsungkan dalam kongres demi memperbaiki sistem dan tata kelola organisasi Pagar Nusa, mulai dari manajemen dan aturan main organisasi yang menjadi sorotan utama. Ala kulli haal, Selamat dan Sukses untuk Pagar Nusa. Betapa Pagar Nusa telah memberi keteladanan berupa kesejukan, kedewasaan, dan kemurnian para satria. Kiranya tak berlebihan jika dikatakan bahwa keberhasilan penyelanggaraan Kongres IV Pagar Nusa adalah kado indah akhir tahun yang dihadiahkan bukan hanya untuk seluruh lembaga dan badan di dalam tubuh NU, tapi juga seluruh organisasi di penjuru negeri ini. Teruslah berkarya Pagar Nusa; nusa dan bangsa senantiasa menanti baktimu. Silat dan jurus-jurusmu kiranya menjadi tarikat untuk menyambung dan mengutuhkan integritas bangsa dan negeri ini. Istiqamah mengabdi; menjura ke angkasa dan mengakar ke bumi, demi menjaga keadaban yang sejati. Penulis adalah Budayawan dan Pemerhati Pencak Silat
jurus pencak silat pagar nusa